Year: 2025

Parameter Ergonomi dalam Riksa Uji Lingker

Parameter Ergonomi dalam Riksa Uji Lingker adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan kenyamanan, efisiensi, dan keselamatan kerja operator saat melakukan pemeriksaan atau pengujian pada sistem lingker (linkage). Evaluasi terhadap parameter ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses kerja tidak menimbulkan kelelahan berlebih, cedera, atau penurunan kinerja akibat kondisi ergonomi yang kurang baik. Dengan memperhatikan faktor ergonomi, kegiatan […]

Parameter biologis dalam riksa uji lingker

Parameter biologis dalam riksa uji lingker (PJK3) mencakup ancaman biologis yang dapat berasal dari mikroorganisme (seperti bakteri dan virus) atau hewan pengganggu (seperti serangga dan tikus). Pengendalian parameter ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kebersihan area kerja. Riksa uji lingker adalah proses pemeriksaan dan pengujian secara berkala terhadap kondisi lingkungan kerja untuk memastikan […]

Parameter Kimia pada Riksa Uji Lingkungan Kerja

Parameter kimia pada riksa uji lingkungan kerja meliputi pengukuran zat kimia di udara, air, atau tanah yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja. Parameter-parameter ini digunakan untuk menilai risiko dan memastikan kepatuhan terhadap standar K3. Kualitas Udara Kualitas udara di lingkungan kerja sangat penting untuk diperhatikan karena paparan zat-zat kimia dan partikel berbahaya dapat mengganggu […]

Parameter Fisika pada Riksa Uji Lingkungan Kerja

Parameter fisika merupakan salah satu komponen utama dalam pengujian lingkungan kerja pada proses riksa uji lingkungan kerja. Parameter lingkungan kerja ini mencakup aspek-aspek seperti iklim kerja, kebisingan, pencahayaan, getaran, radiasi, dan faktor ergonomi yang secara langsung memengaruhi kenyamanan, kesehatan, serta keselamatan pekerja di tempat kerja. Dengan melakukan pengukuran dan evaluasi terhadap parameter fisika tersebut, perusahaan […]

Parameter Lingkungan Kerja

Parameter lingkungan kerja adalah faktor-faktor fisik, kimia, biologis, ergonomis, dan psikologis yang mempengaruhi kondisi dan kualitas lingkungan tempat kerja. Parameter ini penting untuk diukur dan dipantau agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif. Parameter lingkungan kerja ini digunakan dalam kegiatan riksa uji lingkungan kerja untuk menilai apakah suatu tempat kerja memenuhi syarat […]

Prosedur Ultrasonic Test

Prosedur Ultrasonic Test adalah serangkaian langkah teknis yang dilakukan untuk mendeteksi cacat internal dalam suatu material menggunakan gelombang ultrasonik tanpa merusak objek uji. Prosedur ini mencakup persiapan peralatan, kalibrasi, pemilihan teknik dan probe yang tepat, pelaksanaan pemindaian, interpretasi sinyal pantulan, serta dokumentasi hasil. Setiap tahapan harus dijalankan sesuai standar yang berlaku untuk menjamin akurasi dan […]

SKP PJK3: Jenis, Fungsi, dan Prosedur Penunjukan Resmi oleh Kemnaker

SKP PJK3 adalah Surat Keputusan Penunjukan yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia kepada perusahaan maupun tenaga ahli perorangan untuk melaksanakan kegiatan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penunjukan ini merupakan bentuk legalisasi resmi yang menetapkan bahwa pihak yang ditunjuk memiliki kompetensi, fasilitas, serta kelayakan untuk melaksanakan tugas-tugas teknis dan administratif terkait K3. SKP […]

Standar Desain Jarak Hydrant

Standar desain jarak antar hydrant pillar (tiang hydrant) biasanya berkisar antara 35 hingga 38 meter. Jarak ini ditentukan berdasarkan area proteksi yang dapat dijangkau oleh satu hydrant, yaitu sekitar 1000 meter persegi, serta jangkauan semprotan nozzle yang mencapai 5 meter. Standar desain jarak hydrant merupakan pedoman penting dalam perencanaan sistem proteksi kebakaran, baik untuk gedung […]

Riksa Uji Lingkungan Kerja

Riksa uji lingkungan kerja adalah proses pemeriksaan dan pengujian secara berkala terhadap lingkungan kerja untuk memastikan keamanan dan kesehatan pekerja. Proses ini meliputi pengukuran, pengujian, dan evaluasi faktor-faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja, seperti kualitas udara, kebisingan, getaran, pencahayaan, dan lain-lain. Riksa uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, mencegah kecelakaan dan […]

Pengujian Penetran (Penetrant Testing)

Pengujian Penetran (Penetrant Testing), atau biasa dikenal sebagai Dye Penetrant Testing (DPT), adalah metode pemeriksaan non-destruktif yang digunakan untuk mengidentifikasi cacat permukaan seperti retak, porositas, atau cacat las yang terbuka ke permukaan. Teknik ini tidak merusak komponen yang diperiksa, sehingga ideal untuk digunakan dalam inspeksi berkala tanpa membahayakan integritas struktural material. Dalam dunia industri, menjaga […]

Scroll to top