Riksa Uji Forklift adalah proses pemeriksaan dan pengujian menyeluruh terhadap kondisi dan kinerja forklift guna memastikan bahwa alat tersebut berfungsi dengan aman dan sesuai dengan standar keselamatan kerja. Pemeriksaan ini mencakup evaluasi komponen mekanik seperti sistem hidrolik, rem, dan roda; struktur rangka; serta sistem kelistrikan dan penggerak. Selain itu, dilakukan pula uji beban untuk memastikan forklift mampu mengangkat dan memindahkan beban sesuai kapasitas yang ditentukan tanpa risiko kegagalan. Riksa uji ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan kerja, mendeteksi potensi kerusakan sejak dini, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan keselamatan yang berlaku di tempat kerja.
Riksa uji forklift merupakan bagian dari riksa uji pesawat angkat dan angkut, sebagaimana diatur dalam regulasi keselamatan kerja yang berlaku. Forklift dikategorikan sebagai alat angkat-angkut karena kemampuannya dalam mengangkat, memindahkan, dan menempatkan beban secara mekanis. Oleh karena itu, inspeksi terhadap forklift mengikuti standar teknis yang sama seperti pesawat angkat-angkut lainnya, mencakup aspek struktur, mekanisme penggerak, dan perangkat pengaman.
1. Pihak Yang Berwenang Dalam Melakukan Riksa Uji Forklift
Riksa uji forklift harus dilakukan oleh pihak yang berkompeten dan memiliki kewenangan resmi sesuai dengan peraturan keselamatan kerja yang berlaku. Di Indonesia, pihak yang berwenang dalam melakukan riksa uji forklift adalah Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) yang telah terdaftar dan diakui oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
PT. Cipta Mas Jaya termasuk dalam Daftar PJK3 Kemnaker, yang menunjukkan kredibilitasnya dalam menyediakan jasa keselamatan kerja seperti riksa uji pesawat uap, bejana tekan, dan pesawat angkat. Dengan pengakuan resmi dari Kemnaker, perusahaan ini dipercaya oleh berbagai sektor industri untuk menjaga kelaikan teknis peralatan mereka, serta membantu mematuhi peraturan keselamatan kerja yang berlaku di tingkat nasional.
PJK3 ini wajib memiliki tenaga ahli bersertifikasi dengan kualifikasi khusus di bidang inspeksi dan pengujian alat berat, termasuk forklift. Mereka bertugas untuk memastikan proses riksa uji dilakukan sesuai dengan standar teknis dan prosedur keselamatan kerja yang berlaku. Selain itu, hasil pengujian yang dilakukan oleh PJK3 akan dituangkan dalam laporan resmi dan sertifikat laik operasi yang menjadi bukti bahwa forklift telah memenuhi persyaratan keselamatan dan dapat digunakan di tempat kerja.
PJK3 Riksa Uji PT. Cipta Mas Jaya berkomitmen untuk memaksimalkan perlindungan operasional melalui pemeriksaan dan pengujian forklift. Dalam proses ini, PT. Cipta Mas Jaya selalu menggunakan standar pengujian yang ditetapkan oleh pemerintah, memastikan setiap tahap inspeksi dilakukan sesuai dengan regulasi keselamatan kerja yang berlaku. Pengujian meliputi evaluasi kinerja mekanik, pemeriksaan sistem hidrolik dan kelistrikan, serta inspeksi komponen kritis seperti rem, roda, dan perangkat pengaman lainnya. Dengan menerapkan prosedur ketat dan teknologi terbaru, PT. Cipta Mas Jaya menjamin bahwa forklift berfungsi dengan optimal, mencegah risiko kecelakaan, kerusakan peralatan, serta menjaga keselamatan dan produktivitas di lingkungan kerja industri.
Peran Pengawas Ketenagakerjaan dari Kemnaker juga penting dalam mengawasi pelaksanaan riksa uji forklift. Mereka memastikan bahwa proses pengujian dilakukan oleh pihak yang berwenang dan hasilnya sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan. Dengan keterlibatan pihak-pihak tersebut, riksa uji forklift diharapkan dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman dan bebas risiko kecelakaan.
2. Tujuan Riksa Uji Forklift
Riksa uji K3 forklift memiliki beberapa tujuan utama yang berfokus pada keselamatan kerja, efisiensi operasional, dan kepatuhan terhadap regulasi. Berikut adalah tujuan-tujuan dari proses ini:
- Meningkatkan Keselamatan Kerja
Riksa uji bertujuan untuk memastikan bahwa forklift beroperasi dengan aman, sehingga dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang dapat membahayakan operator maupun pekerja di sekitarnya. - Mengidentifikasi Kerusakan atau Masalah Teknis
Melalui proses pemeriksaan dan pengujian, potensi kerusakan atau masalah teknis pada komponen forklift dapat terdeteksi lebih awal. Hal ini memungkinkan perbaikan segera sebelum kerusakan menjadi lebih serius dan menimbulkan gangguan operasional. - Menjamin Performa Forklift
Forklift yang diuji secara rutin akan memiliki performa yang optimal, baik dari segi kapasitas angkat maupun keandalan operasional. Hal ini penting untuk memastikan alat dapat digunakan secara maksimal sesuai spesifikasinya. - Memastikan Kepatuhan terhadap Peraturan
Tujuan lain dari riksa uji forklift adalah memastikan bahwa peralatan ini memenuhi standar keselamatan kerja yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Kepatuhan terhadap regulasi ini juga melindungi perusahaan dari potensi sanksi hukum. - Mendukung Efisiensi dan Produktivitas
Dengan memastikan forklift dalam kondisi yang baik, proses kerja dapat berjalan dengan lebih lancar, efisien, dan produktif, tanpa gangguan akibat kegagalan alat. - Memberikan Sertifikasi Laik Operasi
Riksa uji menghasilkan sertifikat laik operasi sebagai bukti bahwa forklift telah memenuhi standar keselamatan dan siap digunakan di lingkungan kerja industri.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, riksa uji forklift menjadi langkah preventif yang penting untuk menjaga keberlanjutan operasional dan keselamatan kerja.
3. Ruang Lingkup Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Dokumen
Pemeriksaan ini mencakup pengecekan dokumen administratif seperti buku manual forklift, sertifikat sebelumnya, riwayat perawatan, dan dokumen legal lainnya untuk memastikan forklift telah memenuhi persyaratan operasional dan hukum yang berlaku.
b. Pemeriksaan Visual
Inspeksi visual dilakukan untuk mendeteksi kerusakan atau keausan pada komponen eksternal forklift, seperti rangka, roda, garpu, serta bagian lain yang terlihat secara langsung. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang bisa memengaruhi keselamatan kerja.
c. Pemeriksaan Alat Pengaman dan Perlengkapan Lainnya
Tahapan ini melibatkan evaluasi terhadap alat pengaman seperti rem, klakson, sabuk pengaman, dan lampu peringatan, termasuk perlengkapan tambahan seperti cermin dan alat bantu operasional lainnya, untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
d. Pengujian Tidak Merusak (Non-Destructive Testing)
Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa kondisi internal komponen penting tanpa merusaknya, seperti pengujian pada bagian garpu atau rangka untuk mendeteksi retakan atau cacat struktural yang tidak terlihat secara kasat mata.
e. Pengujian Beban
Pada tahap ini, forklift diuji dengan mengangkat beban sesuai kapasitas maksimumnya untuk memastikan alat mampu bekerja dengan aman dan sesuai spesifikasi teknis tanpa menunjukkan tanda-tanda kegagalan.
Rangkaian pemeriksaan ini dilakukan secara terintegrasi untuk memastikan forklift dalam kondisi prima dan memenuhi standar keselamatan kerja.
3.1 Pemeriksaan Dokumen
Pemeriksaan dokumen merupakan langkah awal yang sangat penting dalam proses riksa uji forklift untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan informasi terkait alat yang diperiksa. Berdasarkan data yang diperoleh, berikut adalah dokumen-dokumen yang diperiksa:
No. | Dokumen yang Diperiksa | ADA | TIDAK ADA |
---|---|---|---|
1 | Laporan inspeksi terakhir | √ | – |
2 | Data teknik | √ | – |
3 | Petunjuk pengoperasian (Manual Book) | √ | – |
4 | Maintenance report | √ | – |
Dokumen-dokumen ini memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran dan validitas riksa uji. Laporan inspeksi terakhir memberikan informasi historis mengenai kondisi forklift, termasuk temuan atau rekomendasi perbaikan yang telah dilakukan. Data teknik forklift berfungsi sebagai referensi spesifikasi alat sesuai desain pabrikan. Petunjuk pengoperasian (manual book) menjadi panduan utama untuk memahami prosedur pengoperasian yang aman, sedangkan laporan perawatan (maintenance report) mencatat riwayat pemeliharaan forklift guna memastikan alat berada dalam kondisi optimal.
Keberadaan semua dokumen di atas merupakan prasyarat utama untuk memastikan forklift dapat diuji dan digunakan dengan aman sesuai regulasi. Jika salah satu dokumen tidak tersedia, maka perlu segera dilengkapi untuk menjamin keakuratan hasil pengujian dan menjaga keselamatan operasional.
3.2 Pemeriksaan Visual
a. Pemeriksaan Pada Saat Mesin Mati
Pada forklift elektrik, proses pemeriksaan visual dengan mesin mati melibatkan evaluasi terhadap komponen-komponen utama yang berbeda dibandingkan forklift dengan tenaga penggerak mesin konvensional. Hal ini dikarenakan forklift elektrik tidak memiliki beberapa komponen yang ditemukan pada forklift dengan mesin pembakaran internal, seperti sistem bahan bakar, sistem turbo charger, dan bagian-bagian terkait dengan mesin pembakaran. Oleh karena itu, beberapa item pada daftar pemeriksaan, seperti fuel pump injection, instalasi sistem bahan bakar, tangki solar, dan komponen terkait lainnya, tidak perlu diperiksa pada forklift elektrik.
Sebagai gantinya, pemeriksaan lebih fokus pada sistem kelistrikan, termasuk baterai, kabel accu, kondisi pengisian daya, dan sistem kontrol elektrik forklift. Selain itu, pemeriksaan komponen seperti level oli pada bagian hidrolik atau power steering tetap relevan, namun tanpa pemeriksaan pada komponen mesin atau bahan bakar. Beberapa komponen yang tidak terdeteksi atau tidak relevan pada forklift elektrik menjadi alasan mengapa tidak semua kolom pada tabel pemeriksaan dapat dicentang pada forklift jenis ini.
Meskipun forklift elektrik tidak memiliki beberapa komponen mesin pembakaran internal, pemeriksaan visual ini tetap penting untuk memastikan bahwa forklift berfungsi dengan baik, aman, dan memenuhi standar operasional. Pemeriksaan pada bagian-bagian yang ada, seperti kabel accu, sistem pengisian daya, dan perlengkapan hidrolik, memastikan bahwa forklift elektrik dapat beroperasi secara maksimal dengan mengurangi risiko kerusakan atau kecelakaan yang bisa terjadi.
No | Pemeriksaan | Kondisi | Keterangan | |
Baik | Buruk | |||
1 | Kondisi radiator | – | – | |
2 | Level air radiator | – | – | |
3 | Kondisi air radiator | – | – | |
4 | Kondisi kipas radiator | – | – | |
5 | Kondisi seal dan penutup pengisian air radiator | – | – | |
6 | Kondisi fan belt (tali kipas) | √ | – | |
7 | Kondisi dan stelan ban kipas dynamo amper (alternator) | √ | – | |
8 | Kondisi slang air radiator | – | – | |
9 | Kondisi saringan udara awal | – | – | |
10 | Kondisi saringan udara utama | – | – | |
11 | Kondisi dynamo isi dan kabel-kabel | – | – | |
12 | Level oli pelumas engine | √ | – | |
13 | Level oli kopling dan sejenisnya | – | – | |
14 | Level pompa injeksi solar | – | – | |
15 | Fuel pump injection | – | – | |
16 | Instalasi system bahan bakar | – | – | |
17 | Kondisi oli mesin | – | – | |
18 | Power stering dan perlengkapannya | √ | – | |
19 | Level oli power stering | √ | – | |
20 | Level oli gardan / transmisi | √ | – | |
21 | Level oli hidrolik | √ | – | |
22 | Kondisi slang-slang hidrolik | √ | – | |
23 | Perlengkapan turbo charger | – | – | |
24 | Kondisi accu dan pengaman | – | – | |
25 | Kondisi kepala / terminal accu | – | – | |
26 | Kekencangan kelm kabel accu | – | – | |
27 | Kondisi kabel accu | – | – | |
28 | Kondisi masing-masing sel accu | – | – | |
29 | Kondisi air accu | – | – | |
30 | Kondisi nepel-nepel gemuk | – | – | |
31 | Kondisi tangki solar/kotoran | – | – | |
32 | Perlengkapan tangki bahan bakar (slang2) | – | – | |
33 | Kondisi tangki gas LPG | – | – | |
34 | Kondisi regulator gas LPG | – | – | |
35 | Kondisi rangka dudukan gas LPG | – | – | |
36 | Kondisi slang gas LPG | – | – |
Catatan: Kolom yang tidak tercentang atau “Buruk” menunjukkan bahwa komponen-komponen tersebut tidak berlaku atau tidak perlu diperiksa pada forklift elektrik, karena forklift jenis ini tidak memiliki sistem bahan bakar atau mesin pembakaran internal.
b. Pemeriksaan Visual Struktur Bagian Bawah
Berikut adalah Pemeriksaan Visual Struktur Bagian Bawah pada forklift:
No | Pemeriksaan | Kondisi | Keterangan | |
Baik | Buruk | |||
1 | Jenis ban | √ | – | |
2 | Kondisi ban dan tekanan angin | |||
. | Depan kiri | √ | – | |
Depan kanan | √ | – | ||
Belakang kiri | √ | – | ||
Belakang kanan | √ | – | ||
3 | Kekencangan ikat mur / baut roda | √ | – | |
4 | Kondisi bantalan, dudukan dan pelumasan roda belakang | √ | – | |
5 | Kondisi pelumasan cross joint | √ | – | |
6 | Kehilangan / kekendoran nepel, baut-baut, keretakan dan lain-lain | √ | – | |
7 | Kondisi rangka / chasis | √ | – |
Pemeriksaan visual struktur bagian bawah forklift ini berfokus pada komponen penting yang mendukung kestabilan dan keamanan selama operasional. Jenis ban dan kondisi ban serta tekanan angin menjadi salah satu perhatian utama, mengingat ban yang baik dan terjaga tekanan anginnya sangat memengaruhi mobilitas forklift. Pada bagian ini, keempat posisi ban (depan kiri, depan kanan, belakang kiri, belakang kanan) diperiksa untuk memastikan kondisi yang optimal.
Selain itu, pemeriksaan terhadap kekencangan mur/baut roda, bantalan, dudukan, dan pelumasan roda belakang juga sangat penting untuk menjaga kinerja sistem roda forklift. Pelumasan cross joint turut diperiksa untuk menghindari gesekan berlebihan yang dapat merusak komponen. Pemeriksaan juga mencakup potensi kehilangan atau kekendoran nepel, baut, dan keretakan pada bagian bawah forklift, yang dapat menyebabkan gangguan pada kestabilan dan keselamatan operasi.
Komponen akhir yang diperiksa adalah kondisi rangka/chasis forklift. Rangka yang kuat dan bebas dari kerusakan adalah kunci untuk memastikan keselamatan pengguna dan kelancaran operasi forklift. Pemeriksaan menyeluruh pada struktur bagian bawah ini bertujuan untuk mendeteksi potensi masalah lebih awal sehingga perbaikan dapat dilakukan sebelum menimbulkan risiko keselamatan.
c. Pemeriksaan Visual Struktur Bagian Atas
Berikut adalah Pemeriksaan Visual Struktur Bagian Atas pada forklift:
No | Pemeriksaan | Memenuhi | Tidak Memenuhi | Keterangan |
1 | Kondisi tempat duduk | √ | – | |
2 | Kondisi safety belt | √ | – | |
3 | Kondisi penutup atas canopy | √ | – | |
4 | Kondisi instrument / Indikator | √ | – | |
5 | Hour | √ | – | 10459,4 H |
6 | Alat kendali | √ | – | |
Kemudi | √ | – | ||
Pengatur arah maju mundur | √ | – | ||
Rem | √ | – | ||
Pengatur kecepatan/gas | √ | – | ||
kopling | √ | – | ||
Kunci kontak | √ | – | ||
Tuas angkat / turun | √ | – | ||
Tuas ungkit | √ | – | ||
Tuas gerakan fork kiri / kanan | √ | – | ||
7 | Kondisi kaca spion | √ | – | |
Kanan | √ | – | ||
Kiri | √ | – | ||
8 | Klakson | √ | – | |
9 | Kondisi lampu-lampu | √ | – | |
10 | Kondisi dek mesin | √ | – | |
11 | Kondisi kedudukan ballas / pemberat | √ | – | |
12 | Kondisi lantai kerja | √ | – | |
13 | APAR | √ | – |
Pemeriksaan visual pada struktur bagian atas forklift mencakup berbagai komponen yang sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan pengoperasian. Kondisi tempat duduk dan safety belt diperiksa untuk memastikan kenyamanan dan keamanan operator saat menggunakan forklift, mengingat kedua komponen ini berperan penting dalam mencegah cedera akibat kecelakaan. Penutup atas canopy juga diperiksa untuk memastikan perlindungan yang baik terhadap operator.
Selanjutnya, pemeriksaan pada instrumen dan indikator forklift dilakukan untuk memastikan bahwa alat ukur berfungsi dengan baik. Hour meter juga menjadi perhatian untuk mengetahui penggunaan forklift dan kapan perawatan atau penggantian komponen tertentu diperlukan.
Pemeriksaan pada alat kendali forklift sangat penting, mencakup komponen-komponen seperti kemudi, pengatur arah maju mundur, rem, pengatur kecepatan/gas, kopling, dan kunci kontak. Tuas-tuas seperti tuas angkat/turun, tuas ungkit, dan tuas gerakan fork kiri/kanan juga harus diperiksa untuk memastikan fungsi yang optimal dalam proses operasional forklift.
Selain itu, pemeriksaan pada kaca spion baik di sisi kiri maupun kanan sangat diperlukan untuk meningkatkan visibilitas operator dan menghindari potensi kecelakaan. Klakson dan lampu-lampu diperiksa untuk memastikan bahwa alat-alat komunikasi dan pencahayaan forklift berfungsi dengan baik.
Pemeriksaan juga mencakup dek mesin untuk memastikan bagian tersebut aman dan bebas dari kerusakan, serta kedudukan ballas/pemberat yang penting untuk menjaga stabilitas forklift saat beroperasi. Lantai kerja forklift dan APAR juga tidak kalah penting untuk memastikan area kerja tetap bersih dan terlindungi dari potensi bahaya kebakaran.
d. Pemeriksaan Visual Peralatan Pengangkat
Berikut adalah Pemeriksaan Visual Peralatan Pengangkat pada forklift:
No | Pemeriksaan | Kondisi | Keterangan | |
Baik | Buruk | |||
1 | Kondisi tuas-tuas kontrol / handel | √ | – | |
2 | Kondisi pedal | |||
Rem | √ | – | ||
Gas | √ | – | ||
Kopling | √ | – | ||
3 | Kondisi tiang pengangkat (mast) & perlengkapannya | √ | – | |
4 | Kondisi tiang rantai dan perlengkapannya | √ | – | |
5 | Kondisi rantai operasional | √ | – | |
6 | Kondisi sandaran beban (back rest) | √ | – | |
7 | Kondisi garpu dan perlengkapannya | √ | – | |
8 | NDT pada Fork | √ | – | |
9 | Kondisi kunci pengaman pada garpu | √ | – | |
10 | Kondisi silinder pengangkat dan perlengkapannya | √ | – | |
11 | Kondisi silinder ungkit | √ | – | |
12 | Kondisi silinder gerakan kiri kanan | √ | – | |
13 | Roda penghantar | √ | – | |
14 | Rel penghantar | √ | – | |
15 | Kekendoran baut-baut | √ | – | |
16 | kehilangan baut2, perlengkapan dan lain-lain | √ | – | |
17 | Cacat, patah, keretakan dan lain-lain | √ | – |
Pemeriksaan visual peralatan pengangkat forklift merupakan bagian yang sangat penting dalam memastikan forklift dapat beroperasi dengan aman dan efektif. Kondisi tuas kontrol dan handel serta pedal seperti rem, gas, dan kopling diperiksa untuk memastikan bahwa semua kontrol berfungsi dengan baik, sehingga operator dapat mengendalikan forklift dengan aman.
Tiang pengangkat (mast) dan tiang rantai beserta perlengkapannya diperiksa untuk memastikan tidak ada keausan atau kerusakan yang dapat mempengaruhi kemampuan pengangkatan forklift. Rantai operasional juga diperiksa untuk memastikan kelancarannya dan mencegah terjadinya kerusakan yang bisa menyebabkan forklift berhenti berfungsi.
Sandaran beban (back rest) dan garpu diperiksa untuk memastikan bahwa beban yang diangkat tetap aman dan stabil. Selain itu, NDT (Non-Destructive Testing) pada fork dilakukan untuk mendeteksi cacat yang mungkin tidak terlihat dengan pemeriksaan visual biasa.
Kondisi kunci pengaman pada garpu, silinder pengangkat, silinder ungkit, dan silinder gerakan kiri/kanan diperiksa untuk memastikan komponen-komponen pengangkat dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya kebocoran atau kerusakan. Roda penghantar dan rel penghantar juga diperiksa untuk memastikan kestabilan dan kelancaran pergerakan forklift.
Pemeriksaan terhadap kekendoran baut-baut, kehilangan baut, serta cacat, patah, atau keretakan pada bagian-bagian penting forklift akan mencegah potensi kerusakan atau kecelakaan selama operasional forklift.
e. Pemeriksaan Visual Dengan Mesin Hidup
No | Pemeriksaan | Kondisi | Keterangan | |
Baik | Buruk | |||
1 | Kerja starter engine | √ | – | |
2 | Kerja instrument / indicator | √ | – | |
3 | Kerja perlengkapan listrik (busi, rotor, dan lain-lain pada bensin) | √ | – | |
4 | Kebocoran-kebocoran Oli mesin | √ | – | |
5 | Kebocoran-kebocoran Bahan bakar | – | – | |
6 | Kebocoran-kebocoran Air pendingin | – | – | |
7 | Kebocoran-kebocoran Oli hidrolik | √ | – | |
8 | Kebocoran-kebocoran Oli transmisi | – | – | |
9 | Kebocoran-kebocoran Oli final drive | – | – | |
10 | Kebocoran-kebocoran Minyak rem | √ | – | |
11 | Kerja kopling | – | – | |
12 | Kerja perseneling maju mundur | √ | – | |
13 | Kerja rem tangan dan kaki | √ | – | |
14 | Kerja klakson | √ | – | |
15 | Kerja sirine alarm mundur | √ | – | |
16 | Kerja lampu-lampu : | |||
Lampu utama | √ | – | ||
Lampu sorot | √ | – | ||
Lampu sen kanan depan | √ | – | ||
Lampu sen kiri depan | √ | – | ||
Lampu sen kanan belakang | √ | – | ||
Lampu sen kiri belakang | √ | – | ||
Lampu Alarm | √ | – | ||
Lampu Mundur | √ | – | ||
Lampu rem | √ | – | ||
17 | Sistem hidrolik | √ | – | |
18 | Kerja power steering | √ | – | |
19 | Kerja silinder pengangkat dan perlengkapannya | √ | – | |
20 | Kerja silinder ungkit dan perlengkapan | √ | – | |
21 | Kerja silinder gerakan kiri kanan | √ | – | |
22 | Kondisi gas buang | √ | – | |
23 | Kerja semua tuas-tuas kontrol : | |||
Angkat turun | √ | – | ||
Ungkit | √ | – | ||
Gerakan kiri kanan | √ | – | ||
24 | Suara berisik dari mesin | √ | – | |
25 | Suara berisik dari turbo charger | √ | – | |
26 | Suara berisik dari transmisi | √ | – | |
27 | Suara berisik dari pompa hidrolik | √ | – | |
28 | Suara berisik pada tutup pelindung | √ | – |
Pemeriksaan sistem engine dan kelistrikan forklift listrik mencakup berbagai komponen yang sangat penting untuk memastikan kinerja dan keamanan forklift. Pada forklift listrik, sistem penggerak dan kelistrikan berfungsi berbeda dibandingkan dengan forklift berbahan bakar konvensional, seperti mesin bensin atau diesel.
Starter engine pada forklift listrik diperiksa untuk memastikan motor listrik dapat berfungsi dengan baik, tanpa hambatan. Begitu juga dengan fungsi instrument/indicator, yang memberikan informasi penting terkait status pengoperasian forklift, seperti status baterai, suhu, dan indikator lainnya. Perlengkapan listrik, seperti sistem kontrol baterai, penghubung listrik, dan sistem pengisian, harus berfungsi dengan baik untuk menjaga kelancaran operasi forklift.
Pemeriksaan terhadap kebocoran pada sistem baterai, yang dapat mencakup kebocoran asam atau kerusakan pada kabel penghubung, juga penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada forklift listrik. Meskipun forklift listrik tidak menggunakan bahan bakar konvensional seperti bahan bakar fosil, kerusakan pada sistem baterai atau kelistrikan dapat mempengaruhi performa dan daya angkut forklift.
Selain itu, pemeriksaan terhadap kerja kopling, perseneling, dan rem pada forklift listrik juga perlu dilakukan untuk memastikan sistem pengoperasian berjalan lancar. Klakson, sirine alarm mundur, dan lampu-lampu pada forklift listrik memiliki fungsi yang sama pentingnya dengan forklift berbahan bakar konvensional untuk meningkatkan keselamatan pengoperasian, terutama saat beroperasi di area yang ramai.
Pemeriksaan pada komponen-komponen sistem hidrolik dan power steering juga penting, meskipun forklift listrik umumnya mengandalkan motor listrik untuk penggerakan. Beberapa forklift listrik masih menggunakan sistem hidrolik untuk pengangkatan beban, sehingga pengecekan terhadap silinder pengangkat, silinder ungkit, dan silinder gerakan kiri kanan tetap diperlukan untuk memastikan kemampuan forklift dalam mengangkat dan memindahkan barang dengan aman.
Selain itu, pemeriksaan terhadap suara berisik dari motor listrik, transmisi, pompa hidrolik, dan tutup pelindung diperlukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya masalah yang bisa mengurangi kinerja atau menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada forklift.
Dengan pemeriksaan rutin pada komponen-komponen di atas, forklift listrik dapat beroperasi dengan baik dan aman, serta menghindari kerusakan yang dapat mengganggu operasional atau membahayakan pengemudi. Pemeliharaan yang tepat akan memastikan forklift listrik tetap efisien dalam mendukung produktivitas di lingkungan kerja yang memerlukan angkutan barang yang aman dan tepat waktu.
3.3 Pemeriksaan Tidak Merusak / Non Destructuve Test (NDT-Test)
Pemeriksaan rutin pada forklift merupakan bagian yang sangat penting dalam memastikan alat tersebut beroperasi dengan aman dan efisien. Salah satu komponen vital yang perlu diperiksa secara berkala adalah fork, yaitu bagian yang langsung terlibat dalam proses pengangkatan beban. Fork kanan dan kiri bekerja bersama untuk menopang dan menjaga keseimbangan beban yang diangkat oleh forklift. Kerusakan atau cacat pada salah satu fork bisa mengganggu kestabilan dan keamanan pengoperasian forklift. Oleh karena itu, pemeriksaan terhadap fork kanan dan kiri sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kedua komponen ini tidak mengalami keretakan, deformasi, atau kerusakan lain yang dapat memengaruhi kinerja alat secara keseluruhan.
No | Bagian yang Diperiksa | Cacat | Keterangan | |
Ada | Tidak Ada | |||
1 | Fork Kanan | – | √ | |
2 | Fork Kiri | – | √ |
berikut adalah penjelasan hasil dari pemeriksaan diatas :
- Fork Kanan
Pada pemeriksaan fork kanan, tidak ditemukan cacat atau kerusakan. Ini berarti fork kanan dalam kondisi baik dan dapat digunakan untuk mengangkat beban sesuai dengan kapasitas yang ditentukan. Fork kanan berfungsi untuk menahan dan mendukung beban yang diangkat oleh forklift, sehingga penting untuk memastikan bahwa tidak ada keretakan atau deformasi yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam mengangkat. - Fork Kiri
Begitu pula dengan fork kiri, tidak ditemukan cacat. Fork kiri juga dalam kondisi baik dan siap digunakan. Fork kiri memiliki fungsi yang sama dengan fork kanan, yaitu untuk menopang beban dan menjaga keseimbangan forklift saat beroperasi. Kerusakan pada fork kiri bisa menyebabkan forklift tidak stabil saat mengangkat beban, sehingga pemeriksaan dan pemeliharaan rutin sangat penting untuk menjaga kinerja dan keselamatan alat.
Dengan tidak adanya cacat pada kedua fork tersebut, forklift dapat beroperasi dengan aman dan efektif tanpa risiko kecelakaan atau kerusakan pada struktur fork. Pemeriksaan rutin terhadap bagian ini juga sangat penting untuk mencegah kerusakan yang mungkin terjadi seiring waktu akibat beban berat yang diangkat.
3.4 Pengujian Beban
a. Pengujian Dinamis
No | Beban Uji (kg) | Tinggi Angkat | Gerakan | Hasil | Keterangan | |
Baik | Buruk | |||||
1 | 50% | – | Maju mundur | Baik | — | |
Belok kiri / kanan | ||||||
2 | 75% | – | Maju mundur | Baik | — | |
Belok kiri / kanan | ||||||
3 | 100% | – | Maju mundur | Baik | — |
Pemeriksaan uji beban forklift dilakukan untuk memastikan bahwa alat dapat beroperasi dengan baik saat mengangkat beban pada berbagai kapasitas. Pemeriksaan ini melibatkan pengujian forklift pada beberapa tingkat beban, yaitu 50%, 75%, dan 100% dari kapasitas angkat yang telah ditentukan.
Pada uji pertama dengan beban 50%, forklift menunjukkan kinerja yang baik, dengan gerakan maju mundur dan belok kiri/kanan berjalan lancar. Uji kedua pada beban 75% juga menunjukkan hasil yang baik, dengan forklift tetap dapat bergerak maju mundur serta berbelok kiri/kanan dengan stabil. Terakhir, pada uji beban penuh 100%, forklift tetap menunjukkan performa yang optimal, tanpa kendala dalam pergerakan.
Hasil pemeriksaan ini menunjukkan bahwa forklift berada dalam kondisi yang sangat baik dan siap untuk beroperasi pada kapasitas maksimal tanpa kendala atau kerusakan, memastikan keselamatan dan efisiensi operasional selama penggunaan.
b. Pengujian Statis
Berat beban uji | 574 Kg |
Tinggi angkat awal | 60 Mm |
Tinggi angkat akhir | 60 Mm |
Waktu tahan | ± 5 Menit |
Selisih penurunan beban | – |
Kondisi hidrolik angkat | Baik |
Kondisi hidrolik ungkit | Baik |
Tabel ini mencatat hasil uji beban forklift dengan berat 574 kg. Pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisi hidrolik angkat dan ungkit berada dalam keadaan baik, serta tinggi angkat tetap stabil selama uji dengan selisih penurunan beban yang tidak terdeteksi. Hasilnya menunjukkan bahwa forklift beroperasi dalam kondisi optimal dan aman.
4. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pemeriksaan visual dan pengujian pada Electric Forklift dengan nomor seri E2B00501, dapat disimpulkan bahwa forklift tersebut dalam kondisi baik dan siap untuk dioperasikan. Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan tersebut:
1. Pemeriksaan Tenaga Penggerak pada Mesin Mati
Pada pemeriksaan visual terhadap tenaga penggerak dalam kondisi mesin mati, tidak ditemukan kondisi yang abnormal. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada masalah yang terlihat pada bagian penggerak yang dapat mempengaruhi kinerja forklift. Semua komponen yang ada pada tenaga penggerak berada dalam keadaan normal, yang merupakan indikasi bahwa forklift dapat beroperasi dengan baik setelah dinyalakan.
2. Pemeriksaan Struktur Bagian Bawah
Pemeriksaan pada struktur bagian bawah forklift, khususnya pada kondisi ban depan dan belakang, menunjukkan bahwa semuanya berada dalam kondisi baik. Ban yang berada dalam kondisi baik sangat penting karena merupakan bagian utama yang berfungsi untuk menopang beban forklift dan memastikan kelancaran gerakan. Ban yang tidak aus atau rusak dapat mengurangi stabilitas dan keselamatan forklift, sehingga pemeriksaan ini penting untuk menjaga operasional forklift.
3. Pemeriksaan Struktur Bagian Atas
Pada pemeriksaan visual terhadap struktur bagian atas forklift, disimpulkan bahwa semua komponen dalam keadaan baik. Ini berarti tidak ada kerusakan atau keausan pada bagian-bagian penting seperti tiang angkat, sistem pengangkat, dan struktur lainnya yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan kestabilan forklift. Struktur bagian atas yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa forklift dapat mengangkat dan menurunkan beban dengan aman.
4. Pemeriksaan Peralatan Pengangkat
Pemeriksaan terhadap peralatan pengangkat menunjukkan bahwa semua peralatan pengangkatan dalam keadaan baik. Peralatan pengangkatan yang berfungsi dengan baik memungkinkan forklift untuk mengangkat beban dengan aman dan efisien. Sistem pengangkat yang optimal mencegah kerusakan atau kecelakaan yang dapat terjadi akibat kegagalan sistem pengangkat, serta meningkatkan daya angkut forklift.
5. Pemeriksaan Lampu dengan Mesin Hidup
Hasil pemeriksaan dengan mesin hidup menunjukkan bahwa semua lampu forklift berfungsi dengan baik. Lampu-lampu yang berfungsi dengan baik sangat penting untuk keselamatan operasi forklift, terutama dalam kondisi pencahayaan yang buruk atau saat forklift beroperasi di area yang sempit. Lampu utama, lampu sorot, lampu sen, dan lampu rem berperan penting dalam memberi tanda kepada operator dan orang di sekitar forklift.
6. Pemeriksaan Non-Destructive Testing (NDT) pada Fork
Pemeriksaan menggunakan metode Non-Destructive Testing (NDT) pada fork forklift menunjukkan bahwa tidak terdapat cacat pada bagian ini. Fork yang bebas dari cacat sangat penting untuk menjaga kestabilan forklift saat mengangkat dan memindahkan beban. Fork yang rusak atau cacat dapat berisiko menyebabkan kerusakan pada beban yang diangkat atau bahkan membahayakan keselamatan operator forklift.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilaksanakan, Electric Forklift dengan nomor seri E2B00501 dinyatakan dalam kondisi baik untuk dioperasikan. Namun, forklift ini harus tetap memenuhi semua persyaratan yang telah disarankan, termasuk prosedur keselamatan yang ketat dan pemeriksaan berkala. Prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja harus selalu diutamakan selama operasional forklift untuk menghindari risiko kecelakaan dan menjaga keberlanjutan operasional.
Dengan demikian, forklift ini siap digunakan untuk tugas operasional dengan catatan bahwa operator harus mematuhi pedoman keselamatan yang berlaku dan melakukan pemeliharaan secara rutin agar forklift tetap beroperasi dengan optimal dan aman.
PT. Cipta Mas Jaya adalah perusahaan PJK3 (Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang memiliki reputasi tinggi dalam memberikan layanan riksa uji dan inspeksi teknis terhadap berbagai peralatan industri. Dengan pengalaman bertahun-tahun di bidangnya, perusahaan ini dikenal memiliki tenaga ahli yang kompeten dan bersertifikasi, memastikan setiap pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan sesuai standar nasional maupun internasional. Selain itu, PT. Cipta Mas Jaya memiliki fasilitas dan peralatan modern untuk mendukung proses pengujian yang akurat dan efisien, menjadikannya mitra terpercaya bagi berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur hingga konstruksi.
Keunggulan PT. Cipta Mas Jaya tidak hanya terletak pada kemampuan teknisnya, tetapi juga komitmen terhadap pelayanan pelanggan. Perusahaan ini selalu mengutamakan keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap regulasi, sehingga setiap peralatan yang diuji dapat beroperasi secara optimal dan aman. Kredibilitas perusahaan ini dibuktikan dengan berbagai sertifikasi resmi yang dimiliki, serta portofolio klien yang mencakup perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Dengan pendekatan profesional dan solusi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan, PT. Cipta Mas Jaya adalah pilihan terbaik bagi Anda yang membutuhkan layanan PJK3 yang andal dan terpercaya.